STRES, STRESOR DAN COPING STRES DALAM PERSPEKTIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI COVID 19

Penulis

  • Melina Lestari Universitas Indraprasta PGRI
  • Kodariyah Nurhayat Universitas Indraprasta PGRI
  • Sisca Nurul Fadila UIN Syarif Hidayatullah

Kata Kunci:

persepsi,anak,stres.

Abstrak

Stres adalah respon individu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan yang sedang berlangsung di
dalam lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui gambaran makna stres bagi anak;
(2) untuk mengetahui hal yang biasanya membuat anak merasa stress; dan (3) untuk mengetahui aktifitas apa
yang biasanya dilakukan anak untuk mengurangi stress. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode naratif. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah dasar yang mengikuti
Bimbingan Belajar Bunga Bangsa yang terletak di daerah Cililitan, Kramatjati Jakarta Timur. Penelitian ini
menggunakan pedoman wawancara berbagai alat bantu dalam pengumpulan data. Setelah mendapatkan data
dari lapangan, peneliti akan menganalisis dengan menggunakan model interaktif dari Milles & Huberman
dengan tahapan reduksi data, display data, dan simpulan berupa gambar. Hasil dari penelitian ini adalah 1)
makna stres bagi anak usia sekolah dasar di masa pandemi adalah masalah, tidak nyaman, banyak pikiran,
pikiran yang berat, berfikir terus, rasa takut mempengaruhi sifat, emosi tidak stabil, terlalu frustasi, perasaan
buruk, marah berlebih, pusing, beban pikiran, terlalu marah; 2) sedangkan hal yang membuat mereka stress
(stressor) adalah mengerjakan tugas, waktu pengumpulan tugas yang cepat, dibandingkan dengan saudara atau
teman, capek, banyak tugas, pelajaran, sulit memahami pelajaran, proses belajar, ada sesuatu yang membuat
kesal, mengiyakan tugas yang diberikan guru, banyak hal yang dipikirkan dan orangtua; dan 3) mereka juga
sudah memahami hal yang dapat mengurangi stres yang dirasakan, yaitu bermain, jajan, shopping, menonton
televisi, memainkan telepon genggam, membaca buku cerita, mendengarkan music, menggambar, menghindari
kerumunan, melukis, solat, tidur, minum air putih, berdiam diri di kamar, melakukan hobi, melakukan hal baru,
dan menghirup udara segar.

Referensi

Assjari dan Permanarian, S. (2010). Desain Penelitian Naratif. Jassi_Anakku. Volume 9, Nomor 2, Hal 172 – 183.
Creswell, JW. (2015). Riset Pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif dan Kuantitatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Denzin, NK & Lincoln, YS. (2011). The Sage Handbook of Qualitative Research 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dewi, (2020). Dampak Covid-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan .Volume 2. Nomor 1 . P. 55 – 61.
Husin & Sawitri. (2021). Covid-19: Tingkat Stres Belajar Anak-anak di Daerah Terpencil. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Madrasah. Vol.5. No. 2. P. 101- 124.
Kemendikbud. (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2O2O Tentang Pencegahan Corona Virus Disase (COVID-19) Pada
Satuan Pendidikan.
Kesuma DD. (2016). Stress dan Strategi Coping Pada Anak Pidana. Psikoborneo, Vol 4, No 3, P: 391-398
Prawiyogi, AG .A dkk (2020). Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Pembelajaran Siswa di SDIT Cendekia
Purwakarta. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 11. No. 1. P. 94 – 101.
Rusman, Kurniawan, D, & Riyana, C (2013). Pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi dan Komunikasi :
Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta : Rajawali Pers.
Santrock, JW. (2016). Perkembangan Anak: edisi kesebelas jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Wiramiharja, SA. (2015). Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Refika Aditama.

File Tambahan

Diterbitkan

2022-04-21