Naskah ini versi lama yang diterbitkan pada 2022-08-06. Baca versi terbaru.

BUDAYA LITERASI MEMBACA DAN MENULIS MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI DI ERA DIGITAL SOCIETY 5.0

Penulis

  • Rona Rossa Universitas Adzkia

Kata Kunci:

Culture, Reading Literacy, Writing Literacy, Digital Society 5.0

Abstrak

Agar mampu berpartisipasi dan berkiprah di era digital society 5.0, perguruan tinggi perlu berfokus kepada tiga hal pokok yaitu literasi dasar: literasi baca dan tulis, kompetensi dan kualitas karakter. Kampus merupakan tempat strategis untuk mengembangkan kebiasan membaca dan menulis. Namun pada kenyataannya harapan tersebut belum bisa terwujud secara nyata, karena minat membaca dan menulis mahasiswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya literasi membaca dan menulis mahasiswa Universitas Adzkia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Informasi terkait budaya membaca dan menulis mahasiswa didapat melalui penyebaran angket kepada mahasiswa. Kemudian data yang didapat dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa budaya literasi mahasiswa belum berkembang secara optimal. Hal ini dapat dibuktikan bahwa literasi membaca dan menulis masih didominasi untuk memenuhi kewajiban atau tugas yang diberikan kepada mahasiswa. Membaca dan menulis belum merupakan suatu kebutuhan tetapi baru sebatas kewajiban. Dua kegiatan tersebut belum tertanam sebagai budaya perilaku yang baik di lingkungan perguruan tinggi atau belum menjadi hobi. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu karena faktor internal dan faktor eksternal. Inovasi dan strategi perkuliahan, penyiapan sarana dan prasarana serta pengunaan teknologi untuk membudayakan literasi membaca dan menulis mahasiswa sangatlah memungkinkan. Sehingga budaya literasi membaca dan menulis mahasiswa dapat meningkat dan mahasiswa mampu bersaing di era digital society 5.0 ini.

Referensi

[1] Kemendikbud, “Materi Pendukung Literasi Baca Tulis,” Gerak. Literasi Nas., pp. 1–39, 2017.
[2] H. Listiana, “Penerapan Model ‘Baca, Tulis, Dan Bagi’ Dalam Penguatan Literasi Pada Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Stain Pamekasan,” Elem. Islam. Teach. J., vol. 6, no. 1, p. 143, 2018, doi: 10.21043/elementary.v6i1.4220.
[3] A. Widayoko, S. K. H, and M. Muhardjito, “Analisis Program Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (Gls) Dengan Pendekatan Goal-Based Evaluation,” J. Tatsqif, vol. 16, no. 1, pp. 78–92, 2018, doi: 10.20414/jtq.v16i1.134.
[4] S. Sari, E. S.& Pujiono, “Budaya Literasi Di Kalangan Mahasiswa Fbs Uny,” Pp. 105–113, 2017, [Online]. Available: http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf.
[5] G. S. Gumilang, “Metode Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bimbingan dan Konseling,” J. Fokus Konseling, vol. 2, no. 2, 2016, [Online]. Available: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus/a.
[6] Lifia Yola Putri Febrianti dan Oviolanda Irianto, “Pentingnya Penguasaan Literasi bagi Generasi Muda dalam Menghadapi Mea,” pp. 640–647, 2017, [Online]. Available: http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ELIC/article/view/1282.
Jurnal Agustus 2022

Unduhan

Diterbitkan

2022-08-06

Versi